Kisruh Krakatau Posco & Indah Kiat, Kapitalis �Menang�
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bahan Analisis - Dibaca: 425 kali
KISRUH tentang
pembangunan pabrik baja raksasa PT.Krakatau Posco dan limbah cairnya PT.Indah
Kiat Pulp & Paper, memang banyak memunculkan kontroversi dikalangan
masyarakat luas. Meski kedua perusahaan itu dituding sejumlah elemen masyarakat
melakukan perusakan lingkungan secara besar- besaran dan terbuka, namun tak
satu-pun elite negeri yang benar- benar berani mengambil sikap tegas dan menindaknya.
Lemahnya sikap para pemangku kebijakan terhadap perusahaan-
perusahaan yang lebih kepada merusak lingkungan tersebut, membuat rakyat
semakin yakin, bahwa kekuatan tangan- tangan kapitalis yang sejak dahulu
merobek- robek kedaulatan negeri ini, memang telah berpondasi dengan kokoh.
Lihat saja, demi kepentingan pembangunan pabrik baja PT.Krakatau
Posco, pemerintah daerah harus “rela” memberikan ijin pengerukan laut dikawasan
perairan selat sunda. Alasannya sederhana sekali, yakni demi retribusi daerah.
Benarkah pemberian ijin pengerukan pasir laut itu murni demi retribusi daerah?
Atau jangan- jangan ada retribusi lain diluar itu?
Begitu juga dengan perpanjangan ijin pembuangan limbah
cairnya PT.Indah Kiat langsung kesungai Ciujung. Benarkah perpanjangan ijin
pembuangan limbah cair langsung ke sungai tersebut adalah semata demi menjaga
investasi dan karyawan PT.Indah Kiat? Atau jangan- jangan hal itu dilakukan,
karena pemerintah daerah tidak mampu lagi mengoreksi tekanan kaum kapitalis?
Uniknya, perpanjangan ijin pembuangan limbah itu justeru
diberikan disaat rakyat berteriak, dan meminta pemerintah mengadvoksi
kepentingan masyarakat disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung, yang
merasakan dampak secara langsung dari pencemaran air sungai Ciujung akibat
pembuangan limbah cair pabrik.
Dua persolan ini tentu saja menguak tabir yang selama ini
diperdebatkan khalayak umum. Termasuk siapa sebenarnya yang diuntungkan dari
keberadaan industri- industri raksasa dinegeri ini. Benarkah para pemangku
otoritas adalah bukan pihak yang paling diuntungkan? Sebab jika rakyat jelata
juga dikatakan ikut menikmati untung dari keberadaan industri- industri
tersebut, itu adalah sangat naif. Yang ada, rakyat justeru semakin tersingkir
oleh keberadaan industri- industri yang dimotori kaum kapitalis tersebut.
Akhirnya, pertanyaan- pertanyaan mendasar yang selama ini
menggelantung dibenak rakyat, kurang lebih telah terjawab seiring waktu. Bahwa
kaum kapitalis dengan antek- anteknya menjadi pihak yang menang mutlak atas berbagai
kekisruhan yang melanda dua perusahaan raksasa, PT.Krakatau Posco dan PT.Indah
Kiat. Sementara rakyat sekitar hanya sebagai pihak yang merugi, karena kalah
telak dari kakuatan kapitalis yang “didukung” pengelola negara. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar